Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa proporsi status gizi sangat pendek (severely stunted) dan pendek (stunted) pada balita di Indonesia sebesar 30,8%. Kondisi tersebut bervariasi antar provinsi. Proporsi status gizi sangat pendek dan pendek di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 21,4% (Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 2018). Kondisi tersebut menujukkan bahwa stunting pada anak balita masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan DIY
Pada tahun 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta menyelenggarakan kajian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya balita stunting. Kajian tersebut dilaksanakan di 7 wilayah puskesmas yaitu Pakem, Kalasan, Minggir, Godean 1, Ngaglik 1, Ngemplak 1 dan Moyudan dengan metode kohort. Hasil kajian pada 216 baduta stunting ini menunjukkan bahwa sebanyak 32,5% keluarga dengan penghasilan rendah (< Rp 1,2 juta), 65,6% ada anggota keluarga yang merokok, 66% bayi dilahirkan dengan panjang badan pendek (<49cm), 21,9% balita saat lahir tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), 21,7% balita pada usia kurang dari 3 hari sudah diberi makanan/minuman selain ASI, 15% balita tidak ASI Eksklusif dan 38,7% ibu mengalami anemia (Hb<11g/dl) di masa kehamilannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi bersama dalam menanggulangi masalah tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2020).
Program Studi Sarjana Gizi STIKes Panti Rapih yang merupakan anggota AIPGI turut berperan serta dalam program penannggulangan stunting. STIKes Panti Rapih terletak di Kabupaten Sleman sehingga Program Studi STIkes Panti Rapih merencanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di desa yanng ada di Kabupaten Sleman. Berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 Tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022, Kabupaten Sleman menjadi salah satu Kabupaten selain 4 Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah Istimewa yang menjadi lokasi fokus (Lokus) intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022 (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Nadan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2021). Wilayah di Kabupaten Sleman yang menjadi mitra kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah desa di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak 1. Kegiatan PkM ini juga merupakan rangkaian kegiatan Prodi Sarjana Gizi STIKes Panti Rapih dalam rangka Hari Gizi Nasional tahun 2022 dengan tema : Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas.
Solusi untuk percepatan penurunan stunting yang diusulkan dalam kegiatan PkM ini berupa kegiatan pelatihan gizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Pelatihan gizi ini dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2022 oleh tim PKM STIKes Panti Rapih yaitu Hildagardis Meliyani Erista Nai, SK.M.,M.P.H.,Ir. Maria Amrijati Lubijarsih, MP, Christina Ririn Widianti, M.Kep., Ns. Sp.Kep.An dan mahasiswa STIKes Panti Rapih dengan kegiatan meliputi
1) pembuatan media edukasi gizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui;
2) kegiatan edukasi gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-24 bulan;
3) edukasi praktik pengasuhan gizi ibu dan anak,
4) pelatihan pembuatan menu makanan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 6-23 bulan menggunakan pangan lokal.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan bekerja sama dengan Puskesmas Ngemplak 1.