STIKes Panti Rapih Yogyakarta
Sekolah Tinggi Kesehatan Panti Rapih (STIKes Panti Rapih Yogyakarta) adalah lembaga pendidikan swasta katolik yang diselenggarakan oleh Yayasan Panti Rapih yang berkedudukan di Yogyakarta. STIKes Panti Rapih Yogyakarta merupakan konversi dari Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta. STIKes Panti Rapih Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi kesehatan katolik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, bertujuan menghasilkan lulusan yang unggul, memiliki sikap dan perilaku luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mampu melaksanakan peran dan fungsi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan pelayanan gizi, pendidikan keperawatan dan gizi, pengelolaan serta penelitian di bidang keperawatan dan gizi.

- Akreditasi Institusi
- Tahun 2023
- Tahun 2018
- Tahun 2023
- Akreditasi Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga
- Tahun 2024
- Tahun 2019
- Tahun 2015
- Tahun 2010
- Tahun 2024
- Akreditasi Program Studi Keperawatan Program Sarjana
- 2019
- 2023
- 2019
- Akreditasi Program Studi Keperawatan Program Profesi
- 2019
- 2023
- 2019
- Akreditasi Program Studi Gizi Program Program Sarjana
- 2019
- 2024
- 2019
Visi
Visi ideal STIKes Panti Rapih Yogyakarta adalah mendidik manusia sejati dengan melaksanakan proses penyadaran akan nilai-nilai manusia melalui pendidikan paripurna kepada para mahasiswa.
Visi operasional STIKes Panti Rapih Yogyakarta adalah pada tahun 2041 menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Kesehatan dengan tata kelola yang berstandar internasional untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul, humanis, berjiwa mengabdi pada kehidupan sesuai moral Kristiani, dan berdaya saing internasional.
Misi
- Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
- Mendidik calon tenaga kesehatan melalui pendidikan paripurna.
- Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul, humanis, berjiwa mengabdi pada kehidupan, sesuai moral Kristiani, dan berdaya saing internasional.
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi tenaga kesehatan dengan tata kelola yang berstandar internasional.
- Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang humanis dan holistik serta terbuka bagi semua lapisan masyarakat yang dijiwai nilai-nilai Kristiani dan spiritualitas Kongregasi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus.
Lambang Stikes Panti Rapih digambarkan sebagai berikut :
Berbentuk segilima didalam terdapat gambar Abdi Dharma, Salib, dan buku yang terbuka, lingkaran dengan tulisan “Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih” dan dengan komposisi warna merah, putih, biru, dan kuning. Secara keseluruhan lambang STIKes mengandung makna sebagai masyarakat ilmiah yang berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai kristiani, mempunyai semangat membara, tekat yang bulat, dan kasih yang tulus untuk turut berperan melindungi serta merawat bumi dan seisinya, memuliakan Tuhan dan sesama melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi tenaga kesehatan.
Tri Dharma Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi pada umumnya bertujuan:
- Membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasila dan bertanggung jawab akan terwujudnya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur, materiil dan spiritual.
- Menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi dan yang cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
- Melakukan penelitian dan usaha pengabdian dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan kemasyarakatan.
Pendidikan dan pengajaran tinggi merupakan suatu usaha utama dalam melengkapi pembentukkan pribadi manusia susila yang bertaqwa. Dengan demikian perguruan tinggi merupakan suatu tempat dimana dipusatkan pendidikan manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila sebagai penduduk dan pengemban kebudayaan Indonesia kearah penyempurnaan pertumbuhan pribadi. Tujuan perguruan tinggi mendidik tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang bersifat kepemimpinan dan sanggup mengembangkan swadaya bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Sebagai suatu lembaga ilmiah, maka perguruan tinggi melakukan penelitian dan usaha-usaha ilmiah untuk kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dengan pengertian bahwa segala sesuatu ditujukan untuk pengalaman kepada kehidupan manusia dan masyarakat.
Wawasan Almamater
Pengembangan pendidikan tinggi harus dilaksanakan dengan tatacara pergaulan kekeluargaan yang bernapaskan Pancasila berdasarkan wawasan almamater. Wawasan almamater adalah konsepsi yang mengandung anggapan sebagai berikut:
- Perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah, sedangkan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah.
- Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri di bawah pimpinan Direktur sebagai pimpinan utama.
- Ketiga unsur sivitas akademik, yakni pengajar, karyawan administrastif, mahasiswa serta alumnus harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
- Ketiga unsur sivitas akademik dalam upaya menegakkan perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri Karya yaitu: Institusionalisasi, Profesionalisasi dan Transpolitisasi. Lebih lanjut Tri karya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Institusionalisasi
Adalah proses pembentukkan institusi dimana yang dimaksud dengan intitusi merupakan suatu proses atau kelompok yang sangat terorganisasi (ada spesifikasi yang cermat daripada peranan dan hubungan antara peranan bagi yang bersangkutan, tersistematisasi (ada spesifikasi yang cermat daripada apa yang dapat dan harus dilakukan) dan mantap (eksistensi proses atau kelompok tidak tergantung kepada hadirnya individu-individu tertentu, sedangkan organisasi dan sistematisasi cenderung untuk tidak mengubah-ubah dalam jangka waktu lama).
b. Profesionalisasi
Adalah proses pemantapan profesi-profesi, dimana yang dimaksud profesi bukan sekedar pekerjaan atau vacation, melainkan merupakan suatu vakansi yang khusus, yang menpunyai ciri-ciri seperti expertise (keahlian), responsibility (tanggung jawab), dan corporataness (kesejawatan).
c. Transpolitisasi
mengandung dua hal:
1) Kegiatan mempelajari politik untuk memperoleh kesadaran politik kemudian melangkah terus dan melakukan kegiatan ilmiah guna melaksanakan keputusan politik yang telah diambil secara sah oleh seluruh rakyat melalui majelis permusyawatan rakyat.
2) Jika ingin melakukan politiking tidak boleh mengatasnamakan almamater dan harus di luar lingkungan kampus.
- Tatakrama pergaulan di dalam lingkungan perguruan tinggi dan kampus didasarkan atas azas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan.