Usia harapan hidup yang semakin panjang telah membawa perubahan signifikan dalam struktur demografi global, termasuk di Indonesia. Peningkatan populasi lansia menghadirkan peluang sekaligus tantangan baru dalam bidang kesehatan. Tren menua ini memunculkan berbagai isu kompleks, mulai dari peningkatan prevalensi penyakit kronis, disabilitas, hingga kebutuhan akan perawatan jangka panjang. Tenaga kesehatan dihadapkan pada tuntutan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi lansia. Isu-isu terkini yang mendesak meliputi pencegahan dan manajemen penyakit degeneratif, promosi kesehatan yang berfokus pada lansia, serta pengembangan model perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga.
Dalam konteks global yang semakin kompleks, tenaga kesehatan geriatrik menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kekurangan tenaga kesehatan yang terlatih dalam bidang geriatrik. Selain itu, sistem kesehatan yang belum sepenuhnya siap untuk menghadapi peningkatan jumlah lansia juga menjadi kendala. Isu-isu seperti aksesibilitas layanan kesehatan, keterbatasan sumber daya, dan kesenjangan pelayanan antara daerah perkotaan dan pedesaan semakin memperumit situasi. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital membuka peluang baru dalam perawatan lansia, seperti telemedicine dan pemantauan kesehatan jarak jauh. Namun, pemanfaatan teknologi ini juga memerlukan adaptasi yang baik dari tenaga kesehatan dan masyarakat.
Dengan melihat latar belakang tersebut STIKes Panti Rapih Yogyakarta menyelenggarakan webinar internasional bertajuk “Geriatric Trends & Challenges: Health Professional in Dealing with Growing Aging” pada Jumat (16/8) . Kegiatan daring ini dihadiri oleh para ahli geriatrik, tenaga kesehatan, akademisi, dan pemangku kebijakan dari berbagai negara.
Webinar ini bertujuan untuk mendiskusikan tren terbaru dalam geriatrik serta peran penting tenaga kesehatan dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat peningkatan populasi lansia. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi demensia, perawatan jangka panjang, teknologi penunjang perawatan lansia, dan penanganan darurat bagi lansia. Para peserta diharapkan dapat memperoleh pengetahuan terkini dan strategi efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi lansia.
Sejumlah pakar terkemuka menjadi pembicara dalam webinar ini, di antaranya Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Takeo Ogawa, Ph.D. dari Keishin Gakuen Jepang, Prof. Lin, Mei-Feng, Ph.D. dari National Cheng Kung University, Taiwan, Siwi Ikaristi Maria Theresia, Ns., MSN., Ph.D., NS. dari STIKes Panti Rapih Yogyakarta, serta Prof. Chen-Fen Cen, PhD dari National Taipei University of Nursing Sciences and Health Sciences.
Webinar ini juga melibatkan peran aktif dari moderator, yaitu Th. Tatik Pujiastuti, Ns., M. Kep., PhD. dan Dr. Th. Titin Marlina, Ns., M.Kep., keduanya dosen dari STIKes Panti Rapih Yogyakarta. Mereka berperan penting dalam mengarahkan diskusi, memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya, serta merangkum poin-poin penting yang disampaikan oleh para pembicara.
Peserta webinar berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, akademisi, peneliti, dan masyarakat umum. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan kepedulian terhadap isu-isu geriatrik. Dengan adanya peserta dari berbagai kalangan, diharapkan dapat tercipta diskusi yang kaya dan beragam perspektif.
Melalui webinar ini, diharapkan dapat terbangun kolaborasi yang lebih kuat antara berbagai pihak dalam menghadapi tantangan perawatan lansia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah awal dalam pengembangan program-program inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di masa depan.