Himpunan Mahasiswa prodi Diploma Tiga Keperawatan telah melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema "Hipertension Management : Energing Comperhensive Care with Technology and Complementary Therapy". Kegiatan ini sebagai bagian dari Dies Natalis STIKes Panti Rapih ke- 28, yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Juni 2021, dimulai pada pukul 08.00 – 12.00 WIB, melalui platform zoom dan juga youtube STIKes Panti Rapih Yogyakarta. Materi dibawakan oleh 4 narasumber diantaranya : dr. Vita Yanti Anggraeni, Sp.PD, Sp.JP, M.Sc, Ph.D, dengan materi Update Manajemen Hipertensi; Ns. Junait,SKep,MKep dengan materi Aplikasi SDKI, SLKI, SIKI dalam Asuhan Keperawatan Pasien dengan Hipertensi; Dwi Antara Nugraha, SST., M. Tr. Kep dengan materi Aplikasi Terapi Komplementer Bekam dalam Pengelolaan Pasien Hipertensi, dan Risa Ekaning Tyas dengan materi Peran Teknologi dalam Asuhan Keperawatan pada Pasien Hipertensi.
Peserta yang mengikuti Seminar Nasional kurang lebih terdapat 236 peserta. Peserta yang bergabung berasal dari berbagai kalangan utamanya mahasiswa, perawat, dan dosen, selain itu peserta Seminar Nasiomal ini berasal dari berbagai daerah, misalnya dari Yogyakarta, Surabaya, Palembang, dan lain sebagainya. Seminar Nasional dapat berjalan dengan lancar, tanpa kendala yang berarti, peserta yang bergabung dapat mengikuti dengan aktif, ditandai dengan peserta aktif bertanya kepada narasumber.
dr. Vita sebagai narasumber pertama yang menyampaikan materi mengenai update manajemen hipertensi, dalam presetasinya dr. Vita menyampaikan bahwa pedoman praktik hipertensi global untuk masyarakat Internasional dari tahun 2020, dimana komite pedoman ISH mengekstraksi konten berbasis bukti yang diterbitkan secara ekstentif dengan standar "essential" dan "optimal". Essential sendiri mengarah pada acuan standar perawatan minimum sedangkan optimal mengacu pada standar perawatan berbasis bukti. Manajemen hipertensi semakin diperjelas dengan penyampaian materi oleh narasumber kedua yaitu Ns. Junait, beliau memamparkan mengenai aplikasi SDKI, SLKI, dan SIKI dalam Asuhan Keperawatan pasien hipertensi. Hal ini semakin menegaskan bagaimana cara tenaga kesehatan khususnya perawat dalam melakukan tindakan keperawatan kepada pasien penderita hipertensi.
Di jaman yang sudah modern ini, aplikasi terapi komplementer dalam asuhan keperawatan pada pengelolaan pasien hipertensi sangatlah penting. Seperti yang telah disampaikan oleh Dwi Antara Nugraha, SST., M. Tr. Kep dalam seminar ini mengenai terapi hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi yaitu dengan pemberian obat anti hipertensi dan secara non farmakologi yaitu salah satunya dengan terapi bekam. Terapi bekam dapat dilakukan untuk membersihkan toxic dari tubuh, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan beliau bahwa dari hasil analisis bekam dapat mendrainase cairan interstisial, menyaring plasma darah dan meningkatkan produksi nitrat oksida, hal ini menunjukan bahwa bekam efektif untuk menurunkan tekanan darah. Selain penggunaan terapi bekam, teknologi juga memiliki peran penting dalam asuhan keperawatan penderita hipertensi, teknologi dapat meningkatkan produktivitas kinerja tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan kepada pasien, meningkatkan efisiensi waktu dan mengembangkan inovasi intervensi di dunia keperawtan. Pemanfaatan teknologi secara maksimal dapat memberikan dampak positif di dalam bidang kesehatan yaitu salah satunya telemedicine seperti aplikasi Alodokter, M health, Halodoc dan lain-lain.
Harapannya, dengan adanya seminar Nasional ini materi yang dipaparkan dapat diterima para peserta, sehingga peserta mendapatkan pengetahuan baru, sehingga dapat dikembangkan dikemudian hari, dan disebarkan kekhalayak luas, semakin banyak orang yang mengetahui hal ini maka pengetahuan masyarakat akan meningkat, sehingga hipertensi dapat di manajemen dengan tepat.