Mental Aman, Skripsi Jalan: STIKes Panti Rapih Gandeng Puskesmas Depok II untuk Sosialisasi Kesehatan Jiwa & HIV

STIKes Panti Rapih Yogyakarta bekerja sama dengan Puskesmas Depok II Yogyakarta menggelar kegiatan Sosialisasi Kesehatan Mental dan pemeriksaan HIV di lingkungan kampus dengan tajuk “Kampus Sehat Mental dan Anti Kekerasan pada Perempuan & Anak-Anak.” Kegiatan ini menyasar pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang berada di fase “mumet-mumetnya” menyelesaikan skripsi: fase yang diam-diam bisa berdampak pada kondisi mental mereka.

“Saya harap kegiatan ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dirinya sendiri, sehingga lebih aware terhadap kesehatan mental maupun reproduksi. Kami usahakan kegiatan ini dapat dirutinkan setiap tahunnya,,” ujar Ibu Fransisca Shinta Maharini, selaku bagian kemahasiswaan.

Kegiatan diawali dengan skrining kesehatan jiwa dan HIV/AIDS, di mana para peserta mengisi kuesioner untuk mendeteksi risiko gangguan mental dan mendapatkan informasi awal tentang kondisi kesehatannya. Setelah itu, peserta mengikuti penyuluhan kesehatan yang mengangkat dua topik utama: HIV/AIDS dan kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

“HIV tidak menular lewat pelukan, bersalaman, atau makan bersama. Kita masih bisa berkegiatan bersama-sama dengan ODHA” ujar dr. Endang Sulistiyowati pemateri dari Puskesmas Depok II, mengingatkan bahwa pengetahuan yang benar akan mencegah stigma yang salah.

Selain itu, disampaikan juga pentingnya menjaga kondisi psikologis, khususnya untuk mahasiswa yang sedang dalam tekanan akademik. “Gejala gangguan mental tidak selalu tampak, tapi bisa dirasakan seperti kehilangan minat, begadang, prokrastinasi, dan masih banyak lagi” jelas Ibu Swastika Ayu Normalasari, M. Psi.  Oleh karena itu, mahasiswa diimbau untuk lebih terbuka dan tidak ragu mencari bantuan profesional jika merasa kewalahan.

Yang menarik, kegiatan ini juga menyediakan layanan pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing) HIV, yang dilakukan secara sukarela dan rahasia. Layanan ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk lebih peduli pada status kesehatannya, baik fisik maupun mental.

 

Mahasiswa tingkat akhir menjadi sasaran utama kegiatan ini, mengingat mereka berada dalam fase yang penuh tekanan dan rawan mengalami gangguan kesehatan mental. “Skripsi itu bukan cuma soal deadline, tapi juga soal stabilitas emosi,” ujar salah satu mahasiswa. “Kegiatan ini membuat kami merasa lebih diperhatikan dan nggak sendirian. Jadi nambah refreshing di tengah-tengah hiruk pikuk per skripsian, apalagi sudah jarang ke kampus selain untuk bimbingan.”

Dengan semangat peduli, tanpa menghakimi, kegiatan ini berhasil menjadi ruang edukasi sekaligus refleksi, bahwa kesehatan mental dan fisik harus berjalan seimbang. Melalui kegiatan ini, STIKes Panti Rapih menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan mental dan fisik mahasiswa, agar skripsi bisa selesai tanpa mengorbankan kewarasan. (Els)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email