Yogyakarta- “Pendidikan bukan tentang mentransfer ilmu, tetapi juga membangkitkan jiwa pembelajar sejati di setiap insan”
Dosen STIKes Panti Rapih Yogyakarta berhasil meraih Juara Satu dan Terpilih sebagai Duta Andragogi yang merupakan kegiatan tahunan yang digagas oleh APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik) dibawah jaringan pembelajaran APTIK. Dari enam finalis, dua diantaranya merupakan dosen STIKes Panti Rapih, yaitu Herlin Lydia, Ns., M.Kep dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana meraih gelar Juara I Lomba Jaringan Pembelajaran APTIK Award (JPA) dan Veronica Ima Pujiastuti, S.TP., M. Gizi dosen Program Studi Gizi Program Sarjana meraih gelar sebagai Duta Andragogi. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan inovasi luar biasa dalam bidang pembelajaran berbasis Filsafat Pendidikan Driyarkara dan pendekatan Andragogi yang memanusiakan manusia. Puncak penghargaan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2025 bertempat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, Herlin Lydia, Ns., M.Kep mengikutsertakan mata kuliah Keperawatan Bencana sedangkan Veronica Ima Pujiastuti, S.TP., M. Gizi mengikutsertakan mata kuliah Keamanan, Pengendalian dan Pengawasan Mutu Pangan dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh APTIK. “Kami mengirimkan hasil dari proses pembelajaran dalam sebuah refleksi dari mahasiswa terkait proses pembelajaran yang telah berlangsung dan dituangkan dalam bentuk testimoni dan infografis.” Kata Ibu Veronica Ima Pujiastuti, S.TP., M. Gizi.
Melalui pendekatan yang penuh kreatif dan empati, Herlin Lydia, Ns., M.Kep dan Veronica Ima Pujiastuti, S.TP., M.Gizi berhasil menjadi inspirasi bagi rekan sejawat dan mahasiswa serta menjadi teladan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Andragogi di lingkungan akademik. Dengan metode pengajaran yang kreatif dan inklusif, mahasiswa mampu menggali potensi diri melalui proses pembelajaran berbasis pengalaman (contextual learning).
“Tujuan dari kegiatan ini memberikan bekal kepada dosen dalam proses pembelajarannya yang memberikan fasilitas untuk mahasiswa belajar secara mandiri berdasarkan prinsip Experience Learning. Bagaimana mengkreasikan metode pembelajaran bukan hanya sekadar ceramah tanya jawab, tetapi mahasiswa bisa menggali dan menemukan sendiri berdasarkan pengalamannya.” Kata Veronica Ima Pujiastuti, S.TP., M.Gizi saat proses wawancara.
Pencapaian para dosen menunjukkan pengakuan atas komitmen dan keunggulan akademik yang telah memberikan dampak positif pada kualitas pembelajaran di STIKes Panti Rapih. Penghargaan yang diperoleh para dosen tidak hanya membawa kebanggaan bagi STIKes Panti Rapih tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan inovasi pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pembelajar.
Harapannya, penghargaan ini dapat memotivasi dan menginspirasi civitas akademika STIKes Panti Rapih untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan yang lebih baik. (Mdt)