TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Salah satu alasan mengapa program studi kesehatan masih bertumbuh adalah permintaan tenaga kerja di bidang ini masih terbilang cukup besar. Calon-calon mahasiswa baru berdatangan mendaftar di kampus-kampus tersebut, salah satunya di Akademi Keperawatan Panti Rapih (Akper Panti Rapih) Yogyakarta.
Kampus kesehatan yang kantor pusatnya terletak di jalan Tantular 401 Pringwulung ini setiap tahun membuka pendaftaran mahasiswa baru.
“Dari jumlah pendaftar, kami menyeleksi. Jadi tidak semua calon mahasiswa kami terima,” kata Ns Paulus Subiyanto MKep Sp KMB, Direktur Akper Panti Rapih Yogyakarta.
Menurut Paulus, keberadaan Akper Panti Rapih sangat diuntungkan dengan kerjasama dengan Rumah Sakit – Rumah Sakit yang berada di bawah naungan Yayasan Panti Rapih yang memang sudah dikenal masyarakat memiliki layanan baik dan perlengkapan medis yang lengkap.
Mahasiswa Akper Panti Rapih umumnya menjalani praktik di Rumah Sakit tersebut. Berbekal apa yang sudah diterima dan dijalani oleh mahasiswa Akper Panti Rapih, umumnya sebagian besar mahasiswa telah mendapat pekerjaan sebelum wisuda.
Kebutuhan tenaga perawat di dalam negeri masih banyak, begitu pula permintaan di luar negeri.
“Di luar negeri, banyak permintaan untuk tenaga perawat untuk lansia,” ujarnya lagi.
Paulus menerangkan bahwa penghargaan kepada profesi ini memang tinggi. Salah satunya tampak pada pendapatan yang diterima perawat disana yang cukup tinggi.
Selain untuk mengurusi lansia, kebutuhan tenaga perawat juga banyak dibutuhkan untuk rumah sakit di luar negeri.
“Bahkan perusahaan asing seperti perusahaan minyak lepas pantai, juga membutuhkan tenaga perawat," imbuhnya.
1 Perawat Untuk 1 RW
Bila kita bertemu dengan seorang dokter, baik di rumah sakit atau layanan praktik dokter, maka sering kita jumpai perawat yang membantu pekerjaan dokter dalam menangani pasien.
Disini, peran perawat tampak sebagai pembantu dokter. Namun pada kenyataannya, peran perawat lebih dari itu.
“Peran perawat itu sangat luas,” kata Paulus.
Lelaki yang juga menyandang status sebagai perawat spesialis diabetes ini memberi penuturan lebih lanjut. Tugas perawat bukan hanya untuk membantu penanganan pasien ketika sakit, namun perawat juga bisa berperan menyosialisasikan pencegahan suatu penyakit kepada masyarakat sekitar.
“Bahkan perawat sudah diperbolehkan membuka praktik bagi masyarakat,” katanya lagi.
Praktik ini umumnya dikenal sebagai praktik keperawatan mandiri. Perawat yang membuka praktik tentulah harus memenuhi berbagai syarat di antaranya yakni Surat Izin Praktik Perawat.
Untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat, Paulus menyampaikan bahwa keberadaan perawat di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting.
Bila didasarkan pada area lingkungan, keberadaan 1 perawat untuk 1 RW itu sangat dibutuhkan.
Ia memiliki satu harapan kepada pemerintah agar lebih memberdayakan peran perawat dalam kehidupan kesehatan masyarakat baik melalui konsultasi dan penanganan pasien.
“Bahkan, perawat bisa pula melakukan kunjungan ke rumah untuk mendata keadaan keluarga tersebut dalam menjaga kesehatan mereka,” jelasnya.
Ia memiliki harapan bila suatu saat praktik perawat juga bisa didukung oleh BPJS tentunya akan semakin membantu program kesehatan bagi masyarakat. (*/adv)
sumber : http://jogja.tribunnews.com/2017/03/21/kebutuhan-tenaga-kerja-perawat-masih-cukup-besar?page=2