Kabar membanggakan datang dari STIKes Panti Rapih Yogyakarta. Anis Febriana, mahasiswi Program Studi Sarjana Keperawatan, berhasil meraih Juara Harapan 1 pada kategori Best Scientific Insight dalam ajang International Health Essay Competition, bagian dari kegiatan The 4th Indonesian Nursing Student Competition (INSCO) 2025.
Kompetisi berskala nasional dan internasional ini mengusung tema “The Role of Nurses in Cancer Prevention” dan menjadi wadah bagi mahasiswa keperawatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, inovatif, serta ilmiah dalam menanggapi isu-isu kesehatan global.
Dalam esainya berjudul “Empowering Prevention, The Transformative Role of Nurse in Cancer Control”, Anis menekankan peran strategis perawat dalam pengendalian kanker, khususnya kanker payudara yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi perempuan di dunia. Ia menyoroti dua tantangan utama pencegahan kanker: rendahnya literasi kesehatan dan keterlambatan deteksi dini. Menurutnya, perawat tidak hanya berperan sebagai tenaga klinis, tetapi juga sebagai pendidik dan agen perubahan sosial di tengah masyarakat.
Anis juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara teknologi dan nilai kemanusiaan. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), mobile health (mHealth), serta media sosial dinilai dapat memperluas edukasi kesehatan dan mempercepat proses deteksi dini kanker. “Perpaduan teknologi dan empati perawat dapat menciptakan model pencegahan kanker yang lebih efektif dan berkelanjutan,” tulisnya dalam esai tersebut.
Pendekatan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin Good Health and Well-being serta Gender Equality, yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesetaraan bagi semua.
Bagi Anis, penghargaan ini bukan sekadar prestasi akademik, tetapi juga refleksi atas jati diri seorang calon perawat profesional di era digital. Ia berharap karyanya dapat menginspirasi mahasiswa keperawatan lain untuk terus berinovasi tanpa meninggalkan nilai empati dan kemanusiaan.
Prestasi Anis menambah daftar capaian mahasiswa STIKes Panti Rapih Yogyakarta di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kampus dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompeten, humanis, dan siap menjadi agen perubahan. (hms)
