Yogyakarta, 10 September 2025 – Suasana khidmat menyelimuti Sidang Senat Terbuka Wisuda dan Angkat Sumpah ke-XXXV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Panti Rapih Yogyakarta, Rabu (10/9/2025). Sebanyak 202 mahasiswa resmi diwisuda dan mengucapkan sumpah profesi sebagai awal pengabdian mereka di dunia kesehatan.
Para lulusan tersebut berasal dari tiga program studi, yakni Program Studi Keperawatan Diploma III, Program Studi Gizi Sarjana, serta Program Studi Pendidikan Profesi Ners. Prosesi berlangsung penuh haru ketika para wisudawan dipanggil satu per satu untuk menerima gelar akademik. Usai menerima ijazah, mereka kemudian mengucapkan Sumpah Profesi, sebuah janji luhur untuk menjaga integritas, profesionalitas, serta nilai kemanusiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa. Ia berharap lulusan STIKes Panti Rapih mampu menghadirkan layanan kesehatan yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga berlandaskan nilai humanis dan semangat pengabdian.
Acara wisuda juga dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan DIY, pengurus Yayasan Panti Rapih, Dewan Pimpinan Provinsi Suster Cinta Kasih Santo Carolus Boromeus, para direktur rumah sakit jaringan Panti Rapih, Ketua DPD PPNI DIY, Ketua PERSAGI DIY dan Sleman, Ketua AIPNI Regional VIII DIY, Ketua APTISI DIY, serta para orang tua dan wali mahasiswa. Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya jejaring kerja sama antara STIKes Panti Rapih dengan berbagai institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelayanan kesehatan.
Salah satu pesan penting disampaikan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DIY, Tri Prabowo. Ia menegaskan bahwa peluang kerja bagi tenaga kesehatan di luar negeri masih terbuka luas.
“Setiap tahunnya, Kementerian Kesehatan menargetkan 10 ribu tenaga kesehatan bekerja di luar negeri. Pasar kerja memang ada, bahkan beberapa negara secara khusus membutuhkan perawat.” ungkapnya.
Menurut Tri Prabowo, peluang ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan emas bagi lulusan STIKes Panti Rapih untuk mengembangkan karier tidak hanya di tanah air, tetapi juga di mancanegara.
Di akhir prosesi, suasana semakin hangat ketika para wisudawan merayakan pencapaian akademik mereka bersama keluarga. Momentum ini bukan sekadar penanda berakhirnya masa studi, tetapi juga awal perjalanan baru sebagai tenaga kesehatan yang siap berkiprah, menjunjung tinggi profesionalitas, dan mengedepankan nilai kemanusiaan. (Dny)
