Yogyakarta, 7 Agustus 2025 — Komitmen STIKes Panti Rapih Yogyakarta dalam menguatkan kualitas akademik kembali dibuktikan dengan hadirnya satu doktor baru di lingkungan dosen tetap yaitu Dr. Ignatius Gonggo Prihatmono, SKM, MPH sebagai doktor ke-9 di STIKes Panti Rapih. Dosen Program Studi Keperawatan ini secara resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan studi S3 pada awal Agustus 2025
Dengan bertambahnya Dr. Ignatius Gonggo Prihatmono, SKM, MPH, STIKes Panti Rapih Yogyakarta kini memiliki Sembilan doktor aktif mencakup bidang Keperawatan dan Gizi. Jumlah ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan institusi sebagai kampus kesehan unggulan
Sembilan Doktor STIKes Panti Rapih Yogyakarta
- Ag Sri Oktri Hastuti, M.Kep., Ph.D NS.
- Fransisca Shinta Maharini, S.Si., M.Sc., Ph.D.
- Theresia Tatik Pujiastuti, Ns, M.Kep., Ph.D.
- Siwi Ikaristi Maria Theresia, Ns.,MSN., Ph.D NS.
- Theresia Titin Marlina, Ns.,M.Kep.
- Paulus Subiyanto, M.Kep.,Sp.K.M.B., Ph.D.
- Ana Setiyorini, A.Per.Pend., M.Kes.
- Chatarina Setya Widyastuti, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.M.B.
- Ignatius Gonggo Prihatmono, S.KM.,M.P.H.
Ketua STIKes Panti Rapih Yogyakarta, Yulia Wardani, MAN. Menyampaikan bahwa keberadaan para doktor ini menjadi modal besar dalam membangun institusi yang unggul secara akademik, riset dan pengabdian masyarakat.
”Kami percaya bahwa dosen beregelar doktor bukan sekedar gelar, melainkan kekuatan utama untuk mendorong kualitas tridharma perguruan tinggi. Mereka menjadi motor penggerak inovasi, pemimpin dalam riset, serta panutan dalam pengembangan pembelajaran berbasis bukti ilmiah” jelasnya.
Penambahan doktor ini juga sejalan dengan upaya institusi dalam memenuhi standar nasional Pendidikan tinggi dan tuntutan global di bidang kesehatan. Dengan dukungan SDM akademik yang kuat, STIKes Panti Rapih berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, beretika dan adaptif terhadap perkembangan dunia kesehatan modern.
Tak hanya memperkuat kualitas pembelajaran di ruang kelas, keberadaan doktor juga berdampak signifikan dalam peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah, perolehan hibah riset kompetitif, serta pembentukan jaringan kerjasama strategis dengan institusi pendidikan dan layanan kesehatan baik dalam maupun luar negeri. (hms)