Hari Kartini tetap menggema setiap tanggal 21 April. Mungkin saat ini kita tidak lagi merasakan keseruan memakai baju adat di sekolah, atau upacara dengan menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Tetapi yang pasti, semangat juang Kartini dalam memberdayakan perempuan tidak akan berhenti. Sebagai Kartini muda penerus perjuangan, kita juga perlu meniru kepribadian baik dari RA Kartini. Apa saja sih kepribadian Kartini yang bisa kita teladani sebagai perempuan?
Pribadian Kartini Teladan Para Perempuan Indonesia :
1. Sederhana
Ayah dari RA Kartini adalah Raden Mas Adipati Sosroningrat. Kala itu menjabat sebagai Bupati Jepara. Walau dari kalangan bangsawan, RA Kartini lantas tak berpangku tangan dan diam di rumah. Ia dikenal merakyat, bergaul, dan berteman dengan siapapun. Bahkan ia menolak kebiasaan para bangsawan yang menggunakan status dan derajat mereka untuk menindas kaum bawah. Saat ia menikah, dengan bangsawan pula, RA Kartini tidak menggunakan baju mewah pernikahan dan tidak menggelar pesta.
Nah sifat satu ini tentu sudah jarang sekali dicontohkan oleh perempuan modern dari kalangan atas saat ini. Semoga kita tidak termasuk diantaranya ya.
2. Berani dan Optimis
Di masanya, RA Kartini sempat ditentang oleh masyarakat. Kartini menganggap perempuan harus keluar rumah, belajar, dan mengejar cita-cita. Budaya pingit menurutnya akan menutup kesempatan perempuan dalam melihat dunia. Namun tetap, Kartini berani membuka sebuah tempat belajar khusus untuk mendidik pada perempuan dan anak-anak. Ia juga optimis perbuatan kecilnya itu akan berdampak besar di masa depan. Terbukti, sampai saat ini RA Kartini masih menjadi inspirasi di mata masyarakat khususnya perempuan.
3. Mandiri
Jangan mengaku modern kalau belum menjadi perempuan mandiri. Bukan berarti kita tidak butuh orang lain. Sebagai makhluk sosial, tentu kita tidak bisa lepas dari bantuan orang lain. Tetapi, tak ada salahnya kalau kita melakukannya sendiri selama kita mampu.
Seperti teladan dari RA Kartini, meskipun kala itu dipingit, ia bisa mencari cara sendiri agar dirinya bisa berpengaruh bagi sekitarnya. Meskipun ia tidak disekolahkan tinggi-tinggi, Kartini belajar dengan cara menulis surat dengan para sahabat penanya dan belajar melalui pengalaman mereka.
4. Cerdas dan Berwawasan Luas
Semua tau kan, kalau RA Kartini memiliki jiwa seorang pendidik. Ia belajar dari semua hal lalu mengajarkannya kepada anak-anak didiknya. Tak heran sekolah khusus perempuan pun ia dirikan. Mulai dari baca tulis, melukis, memasak, menjahit, dan sebagainya. Hal ini ia lakukan karena pengalaman masa lalunya bahwa seorang perempuan yang belum menikah harus dipingit di rumah. Kesedihannya sebagai seorang perempuan yang tidak memiliki hak yang sama seperti laki-laki dalam hal pendidikan, berpendapat, dan bekerja, membuat Kartini mencari jalan keluar dengan melakukan kemajuan besar bagi dunia perempuan.
5. Inspiratif
Selalu menginspirasi orang lain. Saat itu, RA Kartini hanyalah melakukan sebuah keikhlasan dan kesungguhan. Masyarakat kala itu tak ada yang mengira bahwa teladan Kartini bisa terbawa hingga saat ini. Menginspirasi berarti menularkan pandangan baru kepada orang lain dan mampu membuat orang lain melakukan sesuatu. Menginspirasi orang lain itu mudah kok. Pastikan mereka melihat bahwa hal positif yang kita lakukan berdampak baik pada lingkungan sekitar.
Bagaimana? Sebagai Kartini era millenial saat ini, tentu kita tidakakan kehabisan ide untuk terus berkarya dan berprestasi. Kartini di era lalu saja bisa berhasil dan menorehkan nama harumnya. Apa lagi kita, Kartini era kini yang kreatif ditambah punya kepribadian positif mirip RA Kartini.
Selamat Hari Kartini, untukmu Kartini-Kartini Indonesia!
Teruslah menginspirasi.
– Ag. Sri Oktri Hastuti, M.Kep., Ph.D NS –